Bentuk - Bentuk Mineral & Kristal



A. BENTUK - BENTUK MINERAL

Bentuk mineral dapat dikatakan kristalin apabila mineral tersebut mempunyai bidang kristal yang jelas. mineral yang tidak mempunyai batas - batas kristal yang jelas disebut amorf. kondisi mineral pada saat tumbuh biasanya terganggu oleh proses-proses yang lain sehingga mineral - mineral di alam jarang dijumpai dalam bentuk kristalin atau amorf yang ideal. bentuk mineral dapat dibedakan kedalam beberapa struktur, yaitu:
1) Granular (butiran)
terdiri atas butiran - butiran mineral yang mempunyai dimensi sama (isometrik).
2) Struktur kolom
biasanya terdiri dari prisma yang panjang dan bentuknya ramping. bila prisma tersebut memanjang dan halus, dikatakan mempunyai struktur brus atau berserat.
3) Struktur lembaran (lamelar)
mempunyai kenampakan seperti lembaran. struktur ini dibedakan menjadi: tabular, konsentris, dan foliasi.
4) Struktur imitasi
bila mineral menyerupai bentuk benda lain seperti asikular, liformis, membilah, dan lainnya.

B. BENTUK - BENTUK KRISTAL

1) Isometrik (kubus/reguler)
ketiga poros sama panjang dan berpotongan tegak lurus satu sama lain (contoh: intan, pirit, magnetik, garam batu).
2) Tetragonal (berbintang empat)
ketiga poros tegak lurus satu sama lain, dua poros sama panjang, sedangkan poros ketiga berbeda (contoh: chalkopirit, rutil, zircon).
3) Heksagonal (berbintang enam)
hablur ini mempunyai empat poros, tiga poros sama panjang dan terletak dalam satu bidang, bersilang dengan sudut 120 (sudut 60), tetapi poros ke empat tegak lurus atas bidang itu dan panjangnya berbeda (contoh: apalit, beryl, korundum, karsit, aparit).
4) Trigonal
sistem kristal yang memiliki empat sumbu kristal. perbedaannya adalah pada trigonal setelah terbentuk bidang dasar yang berbentuk segienam kemudian dibuat segitiga dengan menghubungkan dua titik sudut yang melewati satu titik sudutnya.
5) Ortorombis (irisan wajik)
ketiga poros tidak sama panjang, poros berpotongan siku-siku dan poros ketiga memotong miring bidang kedua poros tadi (berit, olivin, belerang, topaz).
6) Monoklin (miring sebelah)
ketiga poros tidak sama panjang, dua dari porosnya berpotongan sorong dan poros ketiga tegak lurus atas kedua poros tadi (contoh: gips, augit, muskovit, mika, gipsum).
7) Triklin (miring ketiga arah)
ketiga poros tidak sama panjang dan berpotongan serong satu sama lain (contoh: albit, anortit, distin, plagioklas).

Komentar

Posting Komentar